Monday, July 23, 2012

0

Laporan Perjalan ke Jakarta

|
Pada hari Selasa tgl 29 juni 2010 sekolah kami SMP N 5 Banjarnegara mengadakan studitour. Sebelum brangkat kami berkumpul terlelah dahulu di sekolah yg tempatnya di gor.setelah berkumpul guru memberi pengarahan pada kami, kami di beritahu tempat apa saja yang akan di kunjungi yaitu :
1.Monas
2.Gsa
3.Dufan
 Setelah semua siswa berkumpul tepatnya pada jam 13.30 ciang Kami berangkat sebelum naik bus kami berdoa,terlebih dahulu agar selamat di perjalanan setelah selesai kami di perbolehkan naik bus,kami di bus bersuka ria.setelah berapa  kejadian yang tidak kami inginkan di perjalanan. Pada bus yang sayanaik mengalami kerusakan mesin yang harus diperbaiki pada bus 3 mengalami mogok yang lama dan pada bus 4 dan alhamdulillah kami semua selamat. Setelah itu bus sampai di Bekasi, rombongan kami tibadi asrama haji, disana kami disuruh makan, mandi dan lain-lain. Kemudian kami menuju ke bus dan melanjutkan perjalanan ke Monas.

I.       LATAR BELAKANG
Study Tour merupakan praktek lapangan yang dilakukan siswa oleh para siswa di tempat-tempat Obyek Wisata, kegiatan Study Tour kali ini diadakan oleh pihak sekolah secara rutin tiap tahunnya. Ke tempat obyek wisata di Jakarta. Kegiatan Study Tour bertujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang luas bagi para siswa.

II.    PERJALANAN
Sepanjang perjalanan, penulis bersama para siswa yang lain sangat menikmati perjalanan dengan diringi musik yang menjadikan suasana perjalanansemakin asik. Para siswa yang lain memanfaatkan sedikit waktu untuk beristirahat tidur di bus. Paginya sampai di tempat tujuan badan terasa segar dan dapat mengikuti pengamatan di museum.









BAB II
LAPORAN PERJALANAN

A.          MONAS
1.      Nama Museum
a.       Mengapa diberi nama Monas
Karena untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal denagan revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi masa mendatang.
b.      Siapa yang memberi nama Monas
2.      Alamat Musium
Jl. Silang Monas, Jakarta
3.      Kapan dimulainya pembangunan?
Pada tanggal 17 Agustus 1961
a.       Berapa besar biaya yang digunakan untuk membangun monas?
7 Milyar rupiah dan apabila dan bila dijual, lidah apinya bisa mencapai 14 juta rupiah
b.      Siapa Arsitekturnya
Soedarsono dan penasihat konstitusi adalah Prof, Dr. Ir Roosseno
4.      Pemarkasa musium?
a.       Gagasan siapa membangun musium?
Berdasarkan keputusan presiden Ri nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959.
b.      Yang melatar belakangi dibangunnya Monas
Monas/Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
5.      Luas Musium
80 m x 80 m
6.      Tujuan dibangunnya musium
Sebagai, penghargaan dan tanda terima kasih yang setinggi tingginya kepada para pejuang bangsa dan  para Pendiri Republik Indonesia khususnya Bung Karno dan Bung Hatta yang telah mewakili seluruh bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
7.      Pengelola Musium
Dikelola oleh pemerintah daerah DKI Jakarta (PEMDA DKI)
8.      Biaya Perawatan Musium
5 milyar
9.      Sejarah dibangunnya Musium
Monas mulia di bangun pada bulan agustus 1945 keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu, Soedarsono, Frederic Silaban dan Ir. Rooseno pada tanggal 17 agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 juli 1975.
10.  Manfaat Musium
Sebagai obyek wisata dan media pengembangan belajar khususnya pelajaran sejarah
11.  Isi atau koleksi Musium?
1.      Foto Proklamasi Kemerdekaan RI
2.      Naskah Teks Proklamasi
3.      Video lagu Indonesia raya
4.      Mata Uang Gambar Bung Karno
5.      Musium Sejarah Indonesia


BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan-kesimpulan yang kamu dapatkan dari uraian bab berikutnya mengenai kunjungan Monas, GSA dan Dufan :
1.          Monas menyimpan semua sejarah pada negara Indonesia
2.          Monas dibangun pad atanggal 17 Agustus 1961
3.          GSA berisi pertunukan-pertunjukan untuk menghibur pengunjng
4.          Dufan berisi permainan yang bermacam-macam untuk menghibur pengunjung
5.          Monas tidak hanya untuk tempat berekreasi tetapi juga bisa untuk sarana belajar khususnya di bidang sejarah.

Read more »

0

Laporan Perjalan ke Jakarta

|
Pada hari Selasa tgl 29 juni 2010 sekolah kami SMP N 5 Banjarnegara mengadakan studitour. Sebelum brangkat kami berkumpul terlelah dahulu di sekolah yg tempatnya di gor.setelah berkumpul guru memberi pengarahan pada kami, kami di beritahu tempat apa saja yang akan di kunjungi yaitu :
1.Monas
2.Gsa
3.Dufan
 Setelah semua siswa berkumpul tepatnya pada jam 13.30 ciang Kami berangkat sebelum naik bus kami berdoa,terlebih dahulu agar selamat di perjalanan setelah selesai kami di perbolehkan naik bus,kami di bus bersuka ria.setelah berapa  kejadian yang tidak kami inginkan di perjalanan. Pada bus yang sayanaik mengalami kerusakan mesin yang harus diperbaiki pada bus 3 mengalami mogok yang lama dan pada bus 4 dan alhamdulillah kami semua selamat. Setelah itu bus sampai di Bekasi, rombongan kami tibadi asrama haji, disana kami disuruh makan, mandi dan lain-lain. Kemudian kami menuju ke bus dan melanjutkan perjalanan ke Monas.

I.       LATAR BELAKANG
Study Tour merupakan praktek lapangan yang dilakukan siswa oleh para siswa di tempat-tempat Obyek Wisata, kegiatan Study Tour kali ini diadakan oleh pihak sekolah secara rutin tiap tahunnya. Ke tempat obyek wisata di Jakarta. Kegiatan Study Tour bertujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang luas bagi para siswa.

II.    PERJALANAN
Sepanjang perjalanan, penulis bersama para siswa yang lain sangat menikmati perjalanan dengan diringi musik yang menjadikan suasana perjalanansemakin asik. Para siswa yang lain memanfaatkan sedikit waktu untuk beristirahat tidur di bus. Paginya sampai di tempat tujuan badan terasa segar dan dapat mengikuti pengamatan di museum.









BAB II
LAPORAN PERJALANAN

A.          MONAS
1.      Nama Museum
a.       Mengapa diberi nama Monas
Karena untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal denagan revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi masa mendatang.
b.      Siapa yang memberi nama Monas
2.      Alamat Musium
Jl. Silang Monas, Jakarta
3.      Kapan dimulainya pembangunan?
Pada tanggal 17 Agustus 1961
a.       Berapa besar biaya yang digunakan untuk membangun monas?
7 Milyar rupiah dan apabila dan bila dijual, lidah apinya bisa mencapai 14 juta rupiah
b.      Siapa Arsitekturnya
Soedarsono dan penasihat konstitusi adalah Prof, Dr. Ir Roosseno
4.      Pemarkasa musium?
a.       Gagasan siapa membangun musium?
Berdasarkan keputusan presiden Ri nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959.
b.      Yang melatar belakangi dibangunnya Monas
Monas/Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
5.      Luas Musium
80 m x 80 m
6.      Tujuan dibangunnya musium
Sebagai, penghargaan dan tanda terima kasih yang setinggi tingginya kepada para pejuang bangsa dan  para Pendiri Republik Indonesia khususnya Bung Karno dan Bung Hatta yang telah mewakili seluruh bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
7.      Pengelola Musium
Dikelola oleh pemerintah daerah DKI Jakarta (PEMDA DKI)
8.      Biaya Perawatan Musium
5 milyar
9.      Sejarah dibangunnya Musium
Monas mulia di bangun pada bulan agustus 1945 keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu, Soedarsono, Frederic Silaban dan Ir. Rooseno pada tanggal 17 agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 juli 1975.
10.  Manfaat Musium
Sebagai obyek wisata dan media pengembangan belajar khususnya pelajaran sejarah
11.  Isi atau koleksi Musium?
1.      Foto Proklamasi Kemerdekaan RI
2.      Naskah Teks Proklamasi
3.      Video lagu Indonesia raya
4.      Mata Uang Gambar Bung Karno
5.      Musium Sejarah Indonesia


BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan-kesimpulan yang kamu dapatkan dari uraian bab berikutnya mengenai kunjungan Monas, GSA dan Dufan :
1.          Monas menyimpan semua sejarah pada negara Indonesia
2.          Monas dibangun pad atanggal 17 Agustus 1961
3.          GSA berisi pertunukan-pertunjukan untuk menghibur pengunjng
4.          Dufan berisi permainan yang bermacam-macam untuk menghibur pengunjung
5.          Monas tidak hanya untuk tempat berekreasi tetapi juga bisa untuk sarana belajar khususnya di bidang sejarah.

Read more »

Saturday, March 31, 2012

0

Batik

|
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Sejarah Batik

Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Cara pembuatan

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Jenis batik

Menurut teknik

  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  • Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Menurut asal pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
Read more »

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

My Banner

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali
Image by FlamingText.com

Recent Post

Sponsors

Copyright © 2011 Robbie Blog

Template N2y Shadow By Nano Yulianto