Saturday, March 31, 2012

Karapan Sapi

|

Karapan sapi merupakan istilah dari lomba pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura.
Sepasang sapi menarik sebuah kereta kayu yang dinaiki dan dikendalikan oleh joki. Panjang lintasannya 100 m. Setiap lomba hanya berlangsung sekitar 10-15 menit.
Dalam event ini, penonton tidak hanya disuguhkan ketangkasan joki dalam mengendalikan sapi, tapi juga upacara khusus sebelm pertandingan dimulai. Pasangan-pasangan sapi yang akan dipertandingkan diarak mengelilingi arena dengan didiringi musik tradisional Madura yang disebut seronen. Alunan musik dan tarian para penari menambah kemeriahan di arena.
Babak pertama penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua penentuan juara kelompok kalah, sedangkan babak ke tiga penentuan juara kelompok menang. Untuk menjadi juara setiap peserta harus melawan peserta lain dari 4 Kabupaten, yaitu Bengkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Sapi untuk karapan diperlakukan istrimewa. Untuk mengurusnya diperlukan dana dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Setiap hari, sapi karapan diberi telur sebanyak 75 butir. Tak hanya itu, setiap hari sapi karapan diberi ramuan jamu tradisional. Ada juga yang menambahkan minuman soft drink dan kopi.
Tak banyak yang tahu kapan dimulainya karapan sapi di pulau penghasil garam ini. Tapi menurut beberapa sumber, karapan spi sudah ada pada tahun 1293. Saat itu seorang bangsawan bernama Pangeran Ketandur memperkenalkan cara mengolah tanah dengan dibjak menggunakan sapi. Cara ini sngat efektif untuk mengubahtanah tandus menjadi tanah yang subur. Masyarakat desa pun mulai mengikuti jejak Ketandur. Dari kebiasaan itu lahir gagagsan pesta rakyat sekaligus jalan untuk menyenangkan sapi.

0 comments:

Post a Comment

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

My Banner

Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali
Image by FlamingText.com

Recent Post

Sponsors

Copyright © 2011 Robbie Blog

Template N2y Shadow By Nano Yulianto